Jumat, 02 Desember 2016

[Praktikum baja pekan ke -5] Kelompok 3 – Uji Kuat Tarik Baja - Alya Rismayanti

Pada praktikum ke 5, kami melakukan uji tarik baja. Kelompok saya, kelompok 3 mendapat benda uji berupa baja polos berdiameter 12 mm.

Tujuan:

  • Menentukan hubungan tegangan dan regangan
  • Menentukan tegangan leleh baja
  • Menentukan tegangan tarik baja
  • Menentukan perpanjangan dan pengurangan luas area penampang
  • Menentukan modulus elastis baja
  • Menentukan tegangan runtuh baja
Alat dan Bahan:
Alat:
  • Jangka sorong, untuk mengukur diameter penampang
  • Uji Universal Testing Machine (UTM), berfungsi untuk memberi dan mengontrol laju pembebanan
  • LVDT, untuk mencatat defleksi/perpanjangan
  • Load Cell, untuk mengubah beban UTM dari analog menjadi digital
  • Data Logger, untuk alat pencatat data dari Load Cell dan LVDT
  • Strain Gauge, untuk mengukur regangan
Benda Uji:
  • Pada praktikum ini benda uji yang akan diuji sebanyak 4 buah untuk masing-masing jenis tulangan. Tiga benda uji yang dites mempunyai luas penampang yang berbeda-beda (diameter tulangan polos 8, 10, 12 dan diameter tulangan ulir 10, 13, 16). Benda uji yang ke-4 adalah baja tulangan polos 8 dan baja tulangan ulir 10 yang dibuat lebih panjang dari ukuran benda uji lainnya. Pada salah satu benda uji tulangan polos dengan diameter 12 dipasang strain gauge yang berfungsi untuk mencatat tegangan dan regangan. Hasil tegangan dan regangan yang diperoleh dari strain gauge ini akan dibandingkan dengan tegangan dan regangan yang diperoleh dengan cara di atas.
Prosedur Percobaan:
a. Persiapkan benda uji
  • Beri nomer/nama setiap benda uji
  • Ukur diameter dan panjang dari masing-masing benda uji
b. Persiapkan alat
  • Cek semua alat yang akan digunakan
  • Lakukan kalibrasi alat
c. Pemasangan benda uji ke mesin UTM (sumbu alat penjepit harus berhimpit dengan sumbu benda       uji) dan pemasangan alat ukur
d. Pelaksanaan pengujian
  • Tarik benda uji dengan pertambahan beban yang konstan sampai benda uji putus.  Catat dan amatilah besarnya perpanjangan yang terjadi setiap penambahan beban.
  • Amati secara visual perilaku benda uji.
  • Setelah putus, ukur diameter penampang pada daerah putus dan ukurlah panjang akhir dari benda uji.

Hasil Percobaan:

Setelah melakukan uji kuat tekan, semua kelompok menyatukan data masing-masing benda ujinya dan dapat dilihat di tabel berikut:


Kami juga mem-plot grafik hubungan tegangan-regangan baja. Berikut kurva tegangan vs regangan baja polos diameter 12 mm


Lalu semua kurva tegangan vs regangan dikelompokkan berdasarkan jenis benda ujinya, yaitu kurva tegangan-regangan baja polos dan kurva tegangan-regangan baja ulir.

 Grafik tegangan-regangan baja polos

Grafik tegangan-regangan baja ulir

Analisis:

Dari kedua grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kuat tarik maksimum dan kuat luluh baja dipengaruhi oleh diameter dan jenis baja itu sendiri. Dapat dilihat bahwa semakin besar diameter baja, maka semakin besar pula kuat tarik maksimumnya dan kuat luluhnya juga semakin besar. Namun ada beberapa data yang tidak merepresentasikan hubungan tersebut. Hal itu dikarenakan adanya kesalahan pembacaan grafik manual hasil UTM sehingga data yang di plot kurang akurat.
Jenis baja juga berpengaruh pada kuat tarik maksimum baja. Terbukti bahwa baja ulir memiliki kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan baja polos.


Dokumentasi percobaan uji tarik baja

Pengukuran dimensi baja sebelum di tes

grafik beban vs regangan dari mesin UTM



Tidak ada komentar:

Posting Komentar